Saturday, April 4, 2009 | By: d Rex

Selingkar Kisah IBu..


Dari e-mel seorang kawan...
Semoga menjadi renungan buat kita semua...

.........
Kepada sesiapa yang masih ada ibu...

Ketika ibu saya berkunjung, ibu mengajak saya untuk shopping bersamanya kerana dia menginginkan sepasang kurung yg baru.

Saya sebenarnya tidak suka pergi membeli belah bersama dengan orang lain, dan saya bukanlah orang yang sabar, tetapi walaupun demikian kami pergi juga ke pusat membeli belah tersebut.

Kami mengunjungi setiap butik yang menyediakan pakaian wanita, dan ibu saya mencuba sehelai demi sehelai pakaian dan mengembalikan semuanya.

Seiring hari yang berlalu, saya mulai penat dan kelihatan jelas riak2 kecewa di wajah ibu. Akhirnya pada butik terakhir yang kami kunjungi, ibu saya mencuba satu baju kurung yang cantik .

Dan kerana ketidak sabaran saya, maka untuk kali
ini saya ikut masuk dan berdiri bersama ibu saya dalam fitting room,
saya melihat bagaimana ibu mencuba pakaian tersebut, dan dengan susah mencuba untuk mengenakannya.

Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh penyakit radang sendi dan sebab itu dia tidak dapat melakukannya,seketika ketidaksabaran saya digantikan oleh suatu rasa kasihan yang dalam kepadanya.

Saya berbalik pergi dan cuba menyembunyikan air mata yang keluar tanpa saya sedari. Setelah saya mendapatkan ketenangan lagi, saya kembali masuk ke fitting room untuk membantu ibu mengenakan pakaiannya.

Pakaian ini begitu indah, dan ibu membelinya. Shopping kami telah
berakhir, tetapi kejadian tersebut terukir dan tidak dapat dilupakan
dari ingatan .

Sepanjang sisa hari itu, fikiran saya tetap saja kembali pada saat
berada di dalam fitting room tersebut dan terbayang tangan ibu saya
yang sedang berusaha mengenakan pakaiannya. Kedua tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah menyuapi, memandikan saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk saya, dan terlebih dari semuanya, berdoa untuk saya.

Sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya dengan cara yang
paling berbekas dalam hati saya.

Kemudian pada malam harinya saya pergi ke kamar ibu saya mengambil tangannya, lantas menciumnya ... dan yang membuatnya terkejut, saya memberitahunya bahwa bagi saya kedua tangan
tersebut adalah tangan yang paling indah di dunia ini. Saya sangat
bersyukur bahwa Tuhan telah membuat saya dapat melihat dengan
sejelasnya, betapa bernilai dan berrharganya kasih sayang yang penuh
pengorbanan dari seorang ibu.

Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya dan hati
saya akan memiliki keindahannya tersendiri. Dunia ini memiliki banyak
keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ibu...


......................

0 Pendapat?:

Post a Comment